Home » , » Sinopsis Rooftop Prince Episode 9

Sinopsis Rooftop Prince Episode 9

Written By tergaul on Sabtu, 21 April 2012 | 06.30

Sinopsis Rooftop Prince Episode 9 - Baca dulu di Sinopsis Rooftop Prince Episode 8 jika anda belum membaca, tapi jika sudah membaca Sinopsis Rooftop Prince Episode 8 yuk mari kita baca Sinopsis Rooftop Prince Episode 9.

Nenek terus menuduh Park Ha. Park Ha berkeras kalau ia tidak mengenal Tae Yong. Karena kesal, Nenek menamparnya sedangkan Sena terlihat senang adiknya menderita.

Ketiganya kemudian pergi, nenek masih marah, bagaimana bisa ada seorang gadis yang mengerikan seperti Park Ha. Sedangkan bibi berkata kalau Park Ha memanfaatkan Tae Yong yang lupa ingatan. Nenek menyuruh Sena untuk menghubungi Tae Yong dan ia pun berbicara dengannya. Sena kembali masuk ke dalam rumah atap dan memberitahu Park Ha kalau Tae Yong akan pergi ke rumah nenek dan ia juga harus pergi kesana. Sebenarnya nenek sudah tidak percaya lagi padanya, tapi ia ingin menanyai Tae Yong didepan Park Ha.

Sinopsis Rooftop Prince Episode 9

Lee Gak memberi tahu nenek kalau semuanya salah paham. Nenek tidak setuju, ia hilang ingatan, bagaimana ia tahu kalau ia tidak mengenal Park Ha di Amerika. Park Ha mencoba menjelaskan walaupun sketsa itu yang membuat adalah Tae Yong…..nenek langsung memotongnya, jika bukan Tae Yong siapa lagi yang menggambarnya. Lee Gak terus membela Park Ha dan berkata kalau ia bukan orang seperti itu (orang yang suka menipu).

Bibi memberitahunya jika sikapnya yang seperti itu yang membuatnya terus dimanfaatkan oleh Park Ha. Lee Gak membantah, “Aku tidak dimanfaatkan oleh Park Ha. Aku menyukainya. AKu suka Park Ha.” Ia menyukainya, jadi ia mengikutinya ke rumah atap, walaupun Park Ha sering mengusirnya. Jadi ia berkeras untuk tetap tinggal disana, walaupun dengan paksaan. Nenek langsung kecewa pada Park Ha karena sebelumnya ia berkata kalau ia dan Tae Yong tidak punya hubungan. Park Ha dipecat dari Home Shopping dan harus keluar dari rumah atap.

Saat mereka keluar, Lee Gak menyesal karena Park Ha harus mengalami semua ini untuk melindunginya. Park Ha berkata kalau Lee Gak sudah mempertaruhkan hidupnya untuk menjadi Tae Yong. Lee Gak bertanya apa itu sebabnya ia melindunginya. Park Ha mengaku kalau ia tidak tahu mengapa ia melakukan ini. Lee Gak menyuruhnya pulang dan ia berlutut di halaman rumah nenek.

Dirumah, Chi San memberi Park Ha teh untuk menenangkan diri. Man Bo menenangkannya kalau semuanya akan baik-baik saja karena Lee Gak pasti berhasil meyakinkan nenek. Yong Sul menyemangatinya kalau Prk Ha memiliki mereka. Man Bo langsung berkomentar kalau Park Ha harus mengalami ini karena mereka. Ia sudah menyelamatkan mereka. Yong Sul jadi marah karena  Man Bo tidak membiarkannya bicara. Mereka pun akhirnya bertengkar, Yong Sul menggebrak meja dan Chi San harus melerai mereka.

Di halaman rumah nenek, Lee Gak masih berlutut. Bibi memandang Lee Gak dan berkata kalau ia bisa pingsan jika terus seperti itu. Ia pun menyuruh nenek agar mengijinkan  Lee Gak masuk, tapi nenek tetap berkeras dan masuk ke kamarnya.

Paginya, Lee Gak masih berlutut di halaman. Tubuhnya ditutupi oleh kelopak bunga. Nenek akhirnya luluh juga dan menyuruh seorang pelayan untuk memanggil Lee Gak masuk ke dalam rumah.

Lee Gak masuk ke dalam rumah. Ia hampir tidak bisa berjalan. Lee Gak meminta maaf pada nenek. Nenek bertanya seberapa jauh hubungannya dengan Park Ha, apa ia ingin menikahinya. Lee Gak menjawab kalau ia tidak akan pernah menikahi Park Ha karena ia harus menikahi orang lain. nenek kembali bertanya apa ia bisa mempercayainya kali ini. Lee Gak berjanji kalau ia tidak akan menikahi Park Ha. Melihat sikapnya itu, nenek bertanya-tanya apa ia playboy seperti kakeknya. Ia menambahkan kalau mereka anggap kejadian kemarin tidak ada. Lee Gak berterimakasih dan keluar terpincang-pincang.Ketika Lee Gak pergi, ternyata Park Ha menunggunya diluar. Ia mengkhawatirkan Lee Gak dan bertanya apakah kakinya sakit. Ia kemudian membantu Lee Gak berjalan pulang.

Park Ha mengoleskan obat di pergelangan kaki Lee Gak dan bertanya apa rasanya menyegarkan. Lee Gak menjawab kalau rasanya gatal. Park Ha menyuruhnhya menunggu sebentar karena nanti akan terasa panas kemudian menyegarkan. Lee Gak membauinya dan kemudian bertanya obat apa itu. Park Ha menjelaskan kalau itu seperti kompres panas. Ia memperingatkan kalau lain kali ia mempergunakan kata-kata saja, bukan menggunakan cara model Joseon seperti itu.
Lee Gak tahu kalau neneknya sudah berkata kasar padanya. Dulu waktu Park Ha akan berangkat ke Amerika, ia pernah berkata kalau ia akan memberinya kenangan yang indah, pada kenyataannya ia malah membuat Park Ha mengalami hal seperti ini. Ia tidak mampu berkata apapun untuk mengungkapkan betapa menyesalnya ia. Park Ha menjawab kalau ia tidak apa-apa. Lee Gak memegang tangannya dan minta maaf. Sedangkan Park Ha berpura-pura kalau ada sesuatu yang  mengenai matanya sehingga ia menangis, walaupun sebenarnya ia menangis karena perasaannya tersentuh. Dengan tidak sadar, ia mengusap airmatanya dengan jari yang penuh dengan krim. Krim itu membuat matanya panas dan ia menangis sungguhan, sambil berlari bolak-balik kebingungan.

Tae Mu mengajak Sena sarapan. Ia berkata kalau ia benci sarapan sendirian, dan mengajaknya menikah sehingga mereka bisa sarapan bersama setiap hari. Ia kemudian bertanya apa cincin yang dipakainya adalah cincin pemberian Presdir Jang, kemarin Presdir Jang menanyakannya. Sena bertanya  apa sekarang ia harus mendekatinya. Tae Mu memberitahunya kalau Presdir Jang akan memberikan seluruh sahamnya pada putrinya yang hilang, jadi mereka harus berusaha untuk membuat putri Presdir Jang berada dipihak mereka. Sena teringat foto tua itu dan merasa tidak suka karena Park Ha akan menerima saham tersebut. Mereka harus segera menemukannya. Ia juga memberitahu Sena kalau kemarin Nenek sudah memecat Park Ha dan memintanya keluar dari rumah atap. Sena hanya berkomentar kalau Park Ha pasti sudah melakukan sesuatu yang buruk pada nenek, sehingga ia melakukan itu. Ia terlihat gelisah. Ketika mereka berangkat kerja mereka melihat Lee Gak bersama Park Ha. Tae Mu berpikir kalau Park Ha sudah berhasil menyelesaikan masalahnya dengan nenek.
Bibi memberitahu Sena kalau Tae Yong semalam berlutut, memohon kepada nenek untuk tidak mengusir Park Ha. Sena bertanya apa itu sebabnya nenek memaafkan Park Ha. Bibi berkata kalau nenek tidak berkedip ketika Tae Yong berlutut. Mungkin nenek memaafkannya karena Tae Yong berkata kalau ia menyukai Park Ha dan Park Ha tidak menyelamatkannya untuk memanfaatkan Tae Yong. Tae Yong yang terus memaksanya dan berkeras tinggal di rumah atap. Ia menambahkan kalau Tae Yong dan Park Ha tidak terlihat serasi dan menyarankan agar Sena segera mengejar Tae Yong. Sena terlihat tidak suka.

Dikantor, Chi San, Man Bo dan Yong Sul melihat Heo Yeom (teman kencan Park Ha) di meja resepsionis. Yeom berkata kalau ia datang untuk menemui Park Ha. Mereka pun memastikan kalau itu teman kencan Park Ha dan Yong Sul memandang pria itu dengan pandangan marah. Man Bo mendekatinya dan bertanya apa yang membuatnya datang kemari. Yeom berkata kalau ia datang untuk mengantarkan hadiah dan kemudian pergi.

Yong Sul mendekatkan wajahnya dan menyuruh pria itu pergi. Man Bo bertanya kenapa ia memberi hadiah dan Yeom menjawab karena besok ulangtahun Park Ha. Mereka bertiga kelihatan kaget kemudian Man Bo berbohong kalau mereka semua tahu. Yeom berkata kalau ia membuat cake itu sendirian, karena besok ia harus bepergian, maka ia ingin memberikannya sekarang. Chi San mengambil kuenya dan berkata kalau mereka yang akan memberikan pada Park Ha. Yeom tidak mau, ia ingin memberikannya sendiri. Yong Sul langsung memperingatkannya untuk segera pergi jika ia masih ingin berjalan dengan dua kakinya. Yeom heran apa hubungan mereka dengan Park Ha sampai mereka bersikap seperti ini padanya.

Sinopsis Rooftop Prince Episode 9 Terbaru

Ayah Tae Mu menyuruh Sena datang ke kantornya dan menyuruhnya untuk berhenti bekerja, ia bisa mendapatkan pekerjaan lain untuk Sena. Ia menambahkan sangat sulit baginya dan Tae Mu untuk sampai pada posisi ini, sehingga ia tidak ingin berhenti disini. Ia tahu kalau Sena adalah orang yang baik, tapi ia tidak bisa bersama Tae Mu.
Sena berkata kalau ia mengerti, tapi akan jadi masalah jika nenek tahu kalau ia sudah berkencan dengan Tae Mu selama 2 tahun karena ia tahu hal yang penting (apa yang direncanakan oleh Tae Mu dan ayahnya). Setelah Sena pergi, ia bertanya-tanya apa Sena sedang mengancamnya.

Man Bo mengeluarkan cake  Yeom. Cake itu terlihat cantik. Man Bo berkomentar kalau pria itu punya bakat untuk membuatnya. Chi San bertanya-tanya apa yang harus mereka lakukan dengan kue itu. Man Bo langsung berkata kalau mereka harus segera menyingkirkannya. Mereka melihat Pyo dan langsung bermain gunting, batu kertas untuk menentukan siapa yang akan memberikan kue tersebut.

Pyo masuk ke dalam ruang kerja mereka dan tidak melihat seorang pun. Chi San kemudian masuk dan memberikan cake tersebut, “Tolong terima ini. Ini sebagai ganti apa yang ada dihatiku selama ini.”  Ketika Chi San sudah pergi, Pyo berkomentar kalau Chi San terlihat feminin dan manis. Ia melihat kue itu dan merasa senang. Ia kemudian membaca kartu pada cake tersebut, “Aku jatuh cinta padamu sejak pertama aku melihatmu. Dan aku selalu ingin melihatmu setiap pagi ketika aku membuka mataku.” Pyo berpikir kalau Chi San adalah homo dan suka padanya. Ia heran kenapa ia bisa mengalami situasi seperti ini, “Pantas saja aku berpikir kalau ia terlihat feminin.”

Park Ha memberikan katalog yang diminta Ayah Tae Mu dan ayah memujinya karena telah bekerja keras. Park Ha menyuruhnya untuk mencarinya jika ia butuh sesuatu lagi. Sena melihat mereka yang berbicara dengan akrab dan mulai merasa gelisah.

Sena mengajari Lee Gak bermain squash. Karena Lee Gak belum belajar dasarnya, ia mengajarinya cara memegang raket. Sena menyuruhnya memegang raket seperti berjabat tangan, tapi tidak terlalu erat. Ia menyuruh Lee Gak memegang tangannya, tapi ia memegangnya terlalu erat dan Sena menyuruhnya mengendorkan pegangannya sedikit. Setelah merasa pas, ia kemudian menyuruh Lee Gak memegang raketnya lagi. Ia juga membenarkan letak siku, posisi badan dan kaki. Lee Gak teringat istrinya dan tersenyum. Mereka pun mulai bermain.

Mereka kemudian beristirahat, Sena bertanya apa ia kesulitan. Lee Gak menjawab kalau ia tidak tahu kenapa ia melakukannya hal yang berat ini sendirian (biasanya ia menyuruh orang lain). Sena tersenyum dan berkomentar kalau cara bicara Lee Gak seperti orang jaman dulu. Lee Gak memberikan saputangan bersulamnya pada Sena untuk mengelap keringatnya. Ia kemudian bertanya apa Sena baru pertama kali melihat saputangan itu. Sena membenarkan. Dengan penasaran, ia bertanya lagi, apa Sena merasa pernah melihat saputangan seperti ini sebelumnya. Sena tidak mengerti maksud perkataan Lee Gak. Sena mengantarkannya pulang dan Lee Gak berterimakasih padanya. Sena ingin minta air minum karena ia haus dan Lee Gak mengajaknya ke atas.

Mereka masuk ke dalam ketika Park Ha sedang memegang  keranjang cucian. Lee Gak membuat park Ha kesal dengan menyuruhnya mengambilkan minum untuk Sena. Lee gak kemudian menyuruh Park Ha mencuci saputangannya dan menyuruhnya hati-hati karena itu barang yang penting. Park Ha menyahut, jika itu penting sebaiknya Lee Gak mencucinya sendiri karena ia harus pergi ke tempat pengumpulan baju bekas.

Sena memuji Lee Gak kalau ia belajar cepat dan sebentar lagi pasti ia akan mahir memainkannya. Lee Gak merasa senang dan mulai membual. Park Ha yang mendengarnya tambah kesal. Ia tidak tahu kalau saputangan Lee Gak terjatuh ketika ia keluar.

Man Bo, Chi San dan Yong Sul pergi ke sebuah kafe, dimana mereka bisa membuat kue disana. Yong Sul berkata kalau mereka akan membuat kue sebesar rumah. Ternyata mereka mengambil ide Yeom untuk mendapatkan kesan yang bagus dari Park Ha.
Sena menyuruh Lee Gak untuk menggunakan kompres dingin pada tangannya, karena ototnya sudah bekerja keras.lee Gak hanya menatapnya yang membuat Sena merasa tidak enak. Ia menyuruhnya beristirahat dan mereka akan bertemu besok di kantor.

Dalam perjalanannya keluar, ia menemukan saputangan Lee Gak yang terjatuh. Ia teringat Lee Gak berkata kalau saputangan itu sangat penting, jadi ia mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tasnya.

Setelah itu Sena pergi kerumah ibunya karena ibunya menelpon dan mengajaknya makan, ia heran kenapa mereka tidak bertemu di restoran saja. Ibu berkata kalau besok adalah ulangtahun Park Ha. Sena merasa tidak senang karena disuruh datang karena hal itu. Park Ha muncul dan Sena langsung ingin pergi, tapi ibu menahannya. Ia berkata kalau ia menyuruh mereka datang tanpa memberitahu mereka kalau yang lain datang karena ia tahu kalau hubungan mereka tidak bagus. Ia pun menyuruh Park Ha duduk.

Ditempat yang lain, ketiga pria itu mulai membuat kue. Mereka membuat kekacauan, tetapi pada akhirnya mereka bisa membuat kue yang bagus. Mereka membuat kue bertingakat seperti cake pengantin dan menghiasinya dengan banyak hiasan bunga. Mereka pun bertepuk tangannya. Ibu berkata kalau ini sangat menyenangkan karena mereka dapat berkumpul bersama untuk merayakan ulangtahun.. Ibu melihat kalau Sena memakai cincin Presdir Jang dan bertanya darimana ia mendapatkan cincin itu. Sena berkata kalau ia mendapatkan cincin itu dari seseorang dan ibu pasti tidak mengenalnya.

Ibu menyuruh Park Ha untuk makan banyak. Park Ha menjawab kalau ia akan makan banyak. Sena tidak suka kalau Park Ha memanggil ibunya ibu di depannya dan mengkritiknya. Ibu bertanya kenapa mereka berdua seperti itu. Sena mulai memutar balikkan fakta, dengan kejam ia memberitahu ibu kalau Park Ha berkata kalau mereka tidak bersaudara lagi dan menuduhnya membuangnya ketika ia masih kecil dan menghancurkan hidupnya. Ibu memberitahu Park Ha kalau ia tidak boleh mengatakan itu. Park Ha meminta Sena tidak mengatakannya lagi. Tapi dengan penuh kebencian, Sena menyahut, apa Park Ha tidak ingat, bukankah ia yang mengatakannya. Ia boleh mengatakan apapun, tapi ia ingin Park Ha membuktikan kalau dulu ia membuangnya. Ia kemudian berkata pada ibu kalau ia sudah tidak bersaudara lagi dengan Park Ha jadi jangan mengundangnya datang untuk hal seperti ini. Ia pun segera pergi.

Ditempat yang lain, ketiga pria itu membawa kue itu pulang dan memasukkannya ke dalam lemari es. Lee Gak berkata kalau kue itu terlalu besar, tapi Yong Sul berbohong kalau toko itu hanya menjual kue yang berukuran besar. Lee Gak heran kenapa akhir-akhir ini Yong Sul jadi banyak bicara. Mereka kemudian bingung bagaimana mengadakan sebuah pesta ulangtahun dan Chi San mengusulkan agar mereka bertanya pada Mimi dan Becky.

Mereka pergi menemui Mimi dan Becky. Mimi membuat daftar apa yang mereka butuhkan seperti kue, topi, lilin dan kembang api. Sayangnya saat itu mereka berdua sedang pergi jadi tidak bisa datang ke pesta ulang tahun Park Ha. Mimi mengajari mereka lagu selamat ualng tahun. Dan mereka menyanyikan dengan gembira.

Akhirnya Park Ha sadar kalau saputangan Lee Gak hilang. Ia mencari kesemua tempat tapi tidak menemukannya. Lee Gak menyuruhnya mencari sekali lagi. Tapi Park Ha menjawab seberapa keras ia mencari, saputangan itu tetap tidak ketemu. Ia yakin kalau tadi ia memasukkannya ke tempat cucian. Lee Gak memarahinya, karena itu barang yang sangat berharga baginya. Park Ha ingin membelikan saputangan yang sama, tapi Lee Gak berkata kalau itu satu-satunya. Park Ha pun berjanji kalau ia akan menemukannya. Diatas, ketiga pria yang lain terlihat sedih, bahkan Chi San menutup telinganya dan ketakutan.

Man Bo dan Chi San khawatir kalau mereka tidak bisa membuat pesta dalam suasana seperti ini.  Yong Sul pergi untuk membeli barang-barang keperluan pesta seperti yang ada dalam daftar Mimi, tapi ternyata yang dibelinya salah semua, contohnya, ia tidak membeli topi, tapi malah keripik yang punya nama mirip dan bentuk kerucut, kemudian ia membeli bubur kacang merah yang namanya mirip dengan kembang api. Chi San pun harus mengajarinya pengucapan yang benar, tapi Yong Sul tetap tidak mengerti. Man Bo bertanya apa telinganya berfungsi. Yong Sul langsung menjawab kalau ia bisa menggerak-gerakkan telinganya dan langsung mempraktekannya.

Seorang pria dari tempat pengumpulan baju bekas bertanya apakah Park Ha bisa menemukan saputangan yang dicarinya, karena disini terdapat bertumpuk-tumpuk pakaian bekas, Park Ha menjawab kalau ia akan mencobanya. Pria itu berkata kalau Park Ha hanya bisa mencarinya malam ini saja karena besok pagi pakaian-pakaian tersebut akan dikirim. Park Ha khawatir dan mulai mencari.

Ditempat lain, Sena memandangi saputangan itu sedangkan Lee Gak mondar-mandir dan terus menunggu Park Ha pulang. Paginya Park Ha pulang ke rumah dalam keadaan capek. Lee Gak langsung menghampirinya dan bertanya kemana ia semalaman dan kenapa ia tidak bisa menelponnya. Park Ha berkata kalau baterainya habis. Lee Gak bertanya  apa Park Ha pergi mencari saputangannya? Park Ha minta maaf karena seberapa keras ia mencari, ia tetap tidak bisa menemukannya. Lee Gak tidak terlihat marah dan  menyuruhnya melupakannya. Park Ha heran dengan sikapnya, tapi Lee Gak menyuruhnya masuk dan beristirahat.

Ketiga pria itu duduk dimeja makan untuk sarapan, tapi mereka hanya terus minum air dan Lee Gak bertanya kenapa di meja tidak ada apapun. Man Bo memberitahunya kalau Park Ha sakit. Lee Gak pun langsung masuk ke kamarnya dan ternyata Park Ha demam.

Lee Gak menanyakan kondisinya dan Park Ha hanya menjawab kalau ia demam karena semalaman tidak tidur, jika ia tidur sebentar, maka semuanya akan baik-baik saja. Lee Gak memegang tangan Park Ha dan mulai mengecek denyut jantungnya. Park Ha bertanya apa yang sedang ia lakukan dan Lee Gak menjawab kalau ia sedang mengecek kondisinya. Ketika Park Ha bertanya bagaimana kondisinya, Lee Gak menjawab kalau ia sakit Dal Ma Jeung. Park Ha tidak mengerti dan Lee Gak menjelaskan kalau ia sakit karena terlalu banyak bicara.

Lee Gak menulis sesuatu di kertas dan menyuruh Chi San membeli obat yang ditulisnya di apotik China. Ternyata ia menulis diatas meja yang diletakkan diatas tempat tidurnya. Ia kemudian mendesah kalau hari ini adalah hari ulangtahun Park Ha dan ia malah sakit. Ayah Tae Mu menanyai seorang manager dan menyuruhnya berkata jujur tentang hubungan Tae Mu dan Sena, ia berjanji akan menyimpan rahasia. Pria itu tidak mau mengkhianati Tae Mu dan ayah langsung mengancamnya apa ia mau menjadi satpam seperti Pyo? Pria itu langsung berkata kalau Tae Mu punya sebuah apartemen dan Sena tinggal disana. Ia juga memberikan alamatnya pada ayah.

Ketika ayah tiba disana, Ibu sedang berusaha masuk ke apartemen tersebut. Ia bertanya-tanya apa Sena sudah mengganti passwordnya. Ayah pun pura-pura lewat dan ibu meminjam bolpen untuk menulis pesan. Ketika ibu sudah pergi, ayah membaca pesan tersebut dan tersenyum. Dalam kertas itu tertulis nama ibu dan dimana ia bekerja.

Park Ha keluar rumah dan melihat Yong Sul sedang memasak obat. Yong Sul langsung menyuruhnya masuk ke dalam rumah dan berbaring. Park Ha bertanya apa ia bisa mempercayai obat itu dan Yong Sul memberitahunya kalau Lee Gak banyak belajar tentang ilmu pengiobatan. Lee Gak muncul dan mendengar pembicaraan mereka, ia lalu berkata kalau obat itu manjur bagi orang yang percaya. Ia mengecek obat tersebut dan memuji Yong Sul .

Lee Gak memberikan obat itu. Setelah Park Ha meminumnya, ia memberi permen mint untuk mengurangi rasa pahitnya. Ia akan segera tertidur dan ketika bangun, badannya akan lebih segar. Park Ha minta maaf karena telah menghilangkan saputangannya. Lee Gak menenangkannya dan berkata kalau barang-barangnya pasti akan kembali. Ia kemudian mengambil sketsa Park Ha dan berkata kalau yang menggambarnya pasti Tae Yong dan Park Ha tidak bisa menemuinya walaupun ia sudah menunggunya. Ia masih hidup ketika menulisnya dan kemungkinan sudah meninggal ketika Park Ha menunggunya. Ia bertanya apa  pemikirannya itu benar atau salah, tapi Park Ha sudah tertidur dan Lee Gak membetulkan selimutnya.

Ayah Tae Mu berpura-pura senang ketika bertemu dengan Sena dan menyuruh Sena mengatakan rencananya dengan Tae Mu pada nenek. Sena heran, bukankah mereka sudah sepakat kalau ia tidak akan mengatakan apapun. Ayah menyuruhnya untuk menyebarkan saja rencana itu, tapi tidak akan ada yang akan mempercayainya. Apakah ibunya benar-benar seorang Professor di Inggris, lalu siapa ajumma yang menjual ikan dipasar. Ia bertanya-tanya siapa yang lebih dipercayai nenek, dirinya atau Sena. Sena terlihat shock dan berkata kalau ayah sudah bekerja keras. Ayah menyuruhnya untuk mengundurkan diri serta menjauhi Tae Mu dan ia akan menutup mulutnya.
Sena keluar dan teringat kalau kemarin ayah akrab dengan Park Ha. Ia menduga kalau Park Ha yang membocorkan rahasianya.

Dengan marah, Sena masuk kekamar Park Ha dan berdiri sambil memelototi Park Ha yang sedang tidur. Ia kemudian melihat pesan yang ditinggalkan Lee Gak kemudian tersenyum. Disebuah toko aksesoris, Lee Gak memilih sebuah jepit rambut dan membeli satu.

Park Ha terbangun dan melihat pesan Lee Gak untuk bertemu jam 7 di jembatan. Park Ha pun segera berdandan, ia memakai baju yang bagus,  memakai make up dan menggerai rambutnya. Lee Gak sedang menunggu di jembatan. Ternyata Sena yang datang terlebih dulu. Sena berbohong kalau Park Ha masih tidak enak badan dan tidak bisa datang kesini, makanya ia datang untuk memberitahunya.
Sinopsis Rooftop Prince Ep 09

Sena bertanya bukankah dulu Lee Gak berkata kalau pada akhirnya ia akan menyukainya. Jika ia menyukainya maka apa yang akan terjadi. Lee Gak menjawab kalau ia akan menikahinya. Sena bertanya apakah ia boleh berkata jujur. Ia sendiri tidak percaya, tapi ternyata sekarang ia menyukainya. Lee Gak terlihat bahagia. Sena kemudian memberikan saputangannya  dan berkata kalau ia menemukannya. Lee Gak bertanya apa ia harus mencarinya semalaman, Sena mengangguk dan berkata kalau saputangan ini sangat penting untuknya, oleh karena itu ia mencarinya. Lee Gak tersenyum dan berterima kasih.

Sena melihat Park Ha berjalan mendekati mereka, jadi ia segera memeluk Lee Gak. Park Ha melihat mereka dan Sena berpura-pura terlihat mencium Lee Gak. Park Ha berbalik dan menangis.

Sekian megenai Sinopsis Rooftop Prince Episode 9 dan semua Sinopsis Rooftop Prince Episode 9 di buat oleh bengawanseoul.com dan Sinopsis Drama Korea Terbaru. Owh iya baca juga yuk Sinopsis Video Love Rain Episode 9.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Tergaul - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger