Yong Sul, Chi San dan Man Bo sedang melihat sekotak gula kubus. Man Bo membaca di kemasannya dan ada tulisan “gak” yang artinya kubus, ia kemudian menatap Lee Gak, karena namanya sama dan kemudian memasukkan beberapa kotak kekeranjang belanjaan. Mungkin mereka ingin memakannya untuk menyalurkan emosi mereka seperti saat mereka makan permen Park Ha.
Lee Gak melihat biji bunga teratai kemudian teringat nama Park Ha yang sebenarnya, Boo Young. Park Ha mendekatinya dan melihat ikan dalam akuarium. Ia berkata kalau salah satu ikan itu mirip dengan Lee Gak. Lee Gak melihatnya juga dan berkata menunjuk ke beberapa ikan dan berkata kalau ikan tersebut mirip dengan Chi San, Man Bo dan Yong Sul. Park Ha menunggu Lee Gak menunjuk ikan yang mirip dirinya, tapi Lee Gak malah mengambil biji dan berkata kalau biji itu mirip Park Ha. Park Ha langsung cemberut. Lee Gak membeli ikan-ikan itu. Nenek sedang bersama bibi. Bibi memuji kalau Sena adalah sekretaris yang hebat. Sena memberitahu mereka kalau Tae Yong akan kembali ke rumah atap dan bertanya apakah ia harus menyiapkan pesta pindah rumah yang sederhana. Tae Mu mengusulkan supaya ia memasak kepiting, karena itu adalah makanan favorit Tae Yong. Nenek setuju. Sena memandang Tae Mu yang terlihat puas.
Tae Mu dan Lee Gak bermain squash. Lee Gak tidak bisa memainkannya dan selalu terkena pukulan bola. Lee Gak bertanya, bukankah Tae Mu akan mengajarinya bermain, kenapa ia memukul begitu keras. Tae Mu, “Orang bisa kehilangan ingatan, tapi tubuh tidak akan lupa. Aku belum pernah mengalahkanmu dalam squash. Aku tidak percaya kalau kau adalah Tae Yong.”
Di rumah atap, Park Ha sedang memasak dan Sena melayani nenek, bibi dan ayah Tae Mu. Bibi terlihat menyukai Sena dan berkata jika ia punya seorang putra, maka ia akan menjodohkannya dengan Sena. Ayah Tae Mu terlihat tidak senang.
Tae Mu dan Lee Gak datang. Mereka pun mulai makan dan Sena menghidangkan kepiting. Nenek menyuruh Lee Gak makan banyak, karena sudah lama ia tidak makan kepiting. Lee Gak hanya memandanginya. Park Ha terlihat khawatir dan teringat kalau Lee Gak pernah hampir mati karena memakannya. Tae Mu kemudian mengambilkannya dan menyuruhnya untuk memakannya. Lee Gak tidak punya pilihan lain dan mulai memakannya. Ia berkomentar kalau kepiting itu enak, sedangkan Park Ha terlihat khawatir. Tae Mu terlihat kecewa.
Park Ha pergi keluar untuk mencari Lee Gak dan ia melihatnya kesusahan bernapas. Ia pun segera menghampirinya. Disaat yang sama Sena juga keluar untuk mencari Lee Gak.
Park Ha menyuruhnya untuk bernapas. Ketika Sena turun, ia melihat kalau Park Ha dan Lee Gak berciuman, padahal sebenarnya Park Ha sedang melakukan pernapasan mulut ke mulut. Sena pun naik ke atas lagi.
Sinopsis Rooftop Prince Episode 8
Ketiga pria yang lain sedang berada ditempat Becky dan Mimi. Mereka sedang bermain Go Stop. Man Bo sangat pandai memainkannya sehingga ia mendapatkan 2,4 dollar perorang.Park Ha dan Lee Gak keluar dari sebuah klinik. Lee Gak sudah mendapatkan suntikan anti alergi dan sekarang sudah lebih baik. Lee Gak, “Jika ini Joseon, maka aku mungkin sudah mati….” Lee Gak kemudian mengajak Park Ha segera pulang karena di rumah, tamu mereka sudah menunggu. Tapi Park Ha hanya menatapnya dengan tatapan menuduh, “Apa tujuanmu? Kau bukan Tae Yong kan? Siapa kau sebenarnya?”
Nenek ingin pulang dan beristirahat, tapi Tae Yong malah menghilang. Ayah Tae Mu langsung mengkritiknya. Sena berkata kalau Tae Yong sedang bersama Park Ha kemudian menawarkan diri untuk tinggal dan membersihkan semuanya. Tae Mu juga masih ingin menunggu Tae Yong.
Park Ha bertanya kenapa Lee Gak berbohong, kenapa ia menipunya. (bengawanseoul.com)Dari awal ia selalu mempercayainya, ketika ia berkata kalau ia dari Joseon, ia percaya, kemudian ia memberitahunya kalau ia adalah Tae Yong dan ia juga percaya. Tapi sekarang, ia adalah pangeran Joseon, “Mulai saat ini, aku tidak bisa mempercayaimu lagi.”
Park Ha menyeberang lewat jembatan penyeberangan, tapi Lee Gak menyeberang jalan dengan sembrono. Ia hampir tertabrak mobil, karena ia sengaja melakukannya, menyeberang tanpa melihat terlebih dahulu. Di sisi jalan yang lain, Park Ha menjerit dan bertanya apakah ia gila, karena ia bisa mati. Lee Gak, “Sekarang apa kau mempercayaiku?” Park Ha menendangnya dan memintanya untuk tidak melakukan hal itu lagi, “Ucapkan dengan kata-kata karena aku akan mempercayaimu.” Lee Gak tersenyum.
Sena sedang mencuci piring dan Tae Mu memeluknya dari belakang dan bertanya apakah Sena masih marah. Sena mendorongnya dan berkata kalau ia tidak marah. Tae Mu memberitahunya kalau ayahnya akan segera merestui hubungan mereka dan menyuruh Sena untuk bersabar. Sena berkata kalau ia akan berubah jika Tae Mu berubah. Tae Mu pun berjanji dan ia tidak ingin mengecewakan Sena.
Park Ha memarahi Lee Gak karena ia bisa mati gara-gara makan kepiting itu hanya untuk berpura-pura sebagai Tae Yong, apa itu lebih penting dari hidupnya, “Kenapa? Apa kau memerlukan uang keluarga itu? Ataukah kau butuh akses? Kau tidak memerlukan keduanya.” Lee Gak membenarkan perkataan Park Ha. Park Ha memperingatkannya kalau keluarga itu sangat senang karena mengira Tae Yong sudah kembali. Lee Gak memberitahunya kalau ia perlu berpura-pura menjadi Tae Yong karena ia ingin bertemu seseorang. Park Ha menanyakan siapa orang itu, tapi Lee Gak tidak mau menjawab.
Sena masuk ke kamar Park Ha dan melihat sketsa Park Ha dengan kupu-kupu kuning. Ia kemudian melihat ponsel Park Ha dan terdapat foto Park Ha bersama Lee Gak. Ia mengira kalau mereka berdua punya hubungan. Tae Mu masuk ke kamar itu juga dan ingin mengantarkan Sena pulang, tapi Sena menolak karena ia ingin pulang naik taksi.
Lee Gak bertanya apa yang dilakukan Park Ha tadi ketika ia tidak bisa bernapas, karena ia tidak bisa mengingatnya. Park Ha menjelaskan kalau itu adalah pernapasan mulut ke mulut, ia menempelkan mulutnya ke mulut Lee Gak, kemudian meniupkan udara. Tiba-tiba Lee Gak mendapat ide. Ia pura-pura tidak bisa bernapas dan meminta Park Ha untuk memberinya pernapasan mulut ke mulut. Ia mengintip sedikit, ingin tahu reaksi Park Ha. Tapi Park Ha hanya memukulinya dan berkata kalau ia akan mati karena sudah membuatnya takut.
Lee Gak tidak mau menyerah dan mencobanya sekali lagi, tapi Park Ha memukulnya, “Kalau begitu, jangan bernapas!” Ia bisa mati karena marah padanya. Lee Gak kemudian menggodanya kalau mungkin dalam kehidupannya dahulu, ia adalah seorang jendral. Park Ha memukulinya lebih banyak. Di kejauhan, Sena melihat keduanya yang sangat akrab.
Semua berkumpul di rumah atap. Lee Gak berkata kalau mulai sekarang mereka akan tinggal disini dan mereka harus melakukan pekerjaan masing-masing dengan baik. Ia pun memberi tugas, Man Bo harus mengurus aktivitas rumah ini, Chi San mengurus keuangan rumah tangga dan Yong Sul harus menjaga rumah ini setiap saat.
Karena Park Ha bukan pemilik rumah ini lagi, maka ia harus memasak, mencuci, membersihkan rumah dan tidak boleh malas mengerjakannya, memastikan kalau Lee Gak bisa hidup nyaman tanpa mengeluh. Park Ha heran kenapa ia harus melakukannya.(bengawanseoul.com) Lee Gak mengingatkannya untuk tidak mengeluh. Lee Gak bertanya, “Dimana kau tinggal?” Park Ha : “Disini.” Lee Gak, “Rumah siapa ini?” Park Ha menunjuk ke arah Lee Gak tanpa memandangnya. Lee Gak merasa puas dan menyuruh Park Ha patuh padanya. Chi San kemudian memberitahunya kalau besok ia harus memasak omurice dengan saos yang banyak, sedangkan Yong Sul menyuruhnya supaya tidur dengan nyenyak.
Park Ha tidak bisa tidur dan teringat kata-kata Lee Gak kalau ia datang kesini untuk bertemu dengan seseorang.
Hari berikutnya, Park Ha pergi ke perpustakaan. Ia sedang mencari informasi tentang Lee Gak. Ia membaca sebuah buku dan terlihat sedih. Ia pun segera menutup buku itu.
Pyo bertemu dengan Lee Gak. Lee Gak bertanya padanya apa yang terjadi ketika ia menghilang. Pyo bertanya bagaimana bisa ia mempercayainya. Lee Gak menjawab karena nenek mempercayainya. Pyo memberitahunya kalau ia yakin dua tahun yang lalu Tae Mu bertemu dengannya di Amerika, tapi ia berbohong kalau ia tidak bisa menemuinya. Lee Gak teringat ketika Tae Mu berkata kalau ia tidak pernah percaya kalau dirinya adalah Tae Yong. Pyo meneruskan kalau ia tidak tahu apa hubungan antara kebohongan Tae Mu dan menghilangnya Lee Gak, yang jelas, Lee Gak harus berhati-hati terhadap Tae Mu, mungkin ia tahu sesuatu atau malah melakukan sesuatu pada Tae Yong. Lee Gak teringat ketika Tae Mu menyuruhnya makan kepiting semalam.
Pyo dan Lee Gak bertemu dengan Tae Mu serta ayahnya. Pyo berkata dengan bahasa informal kalau ayah semakin gemuk saja. Ayah Tae Mu marah karena Pyo berani menggunakan bahasa informal padanya. Pyo pun memanggil namanya, “Apa kau mendapatkan jabatan ini karena kemampuanmu?” Ayah menyuruh Tae Yong supaya tidak bergaul dengan Pyo.
Tae Mu bertanya pada Tae Yong apa ia sedang mengalami masa yang berat. Lee Gak dengan tenang menjawab kalau Tae Mulah yang sedang mengalami hal yang berat. Tae Mu tidak mengerti apa maksud perkataannya, tapi Lee Gak hanya menjawab kalau Tae Mu tahu apa yang mereka berdua maksudkan. Mereka pun saling menatap. Setelah mereka sendirian, Pyo berkomentar kalau Lee Gak terlalu berani. Lee Gak berkata kalau ia hanya ingin tahu bagaimana reaksi Tae Mu.
Ayah Tae Mu memberitahu nenek kalau besok Tae Mu akan kencan buta dengan putri seorang presdir. Mereka sangat senang dan nenek kemudian menyuruh Sena duduk. Ia bertanya apa Sena sedang berkencan dengan seseorang. Sena menjawab kalau ia tidak berkencan. Nenek sangat senang dan bertanya apa yang ia pikirkan tentang Tae Yong. (bengawanseoul.com)Bibi juga setuju kalau Tae Yong sangat serasi bila bersama dengan Sena. Bibi bertanya apa Sena tertarik pada Tae Yong. Nenek menyuruhnya untuk menjawab. Sena memandang Tae Mu kemudian memberitahu mereka kalau ia tidak tahu harus menjawab apa. Nenek mendesah kalau itu artinya ia menyukai Tae Yong, dan ia akan menyemangatinya. Tae Mu terlihat marah ketika Sena tersenyum.
Sinopsis Rooftop Prince Episode 08
Tae Mu memanggil Sena ke kantornya. Ia memberinya tiket konser. Sena berkata kalau ia tidak menontonnya. Tae Mu berkata kalau tiket itu untuk pertunjukkan besok jam 5 sore. Sena bertanya, bukankah saat itu ia harus kencan buta. Tae Mu memberitahunya kalau ia memesannya karena tujuan tertentau. Sena akan tahu perasaannya ketika ia melihat besok ia akan pergi ke mana, ke kencan butanya apa menemani Sena melihat pertunjukkan musik.Park Ha duduk dipinggir sungai dengan sedih. Ia kemudian mendapat telpon dari ibu Sena.
Park Ha bertemu dengan ibu dan membawanya ke rumah. Ibu membawakan banyak lauk karena Park Ha tinggal dengan penyewa kamar di rumahnya (Park Ha berbohong kalau keempat pria itu adalah penyewa kamar di rumahnya). Ibu kaget ketika melihat keempat pria itu berdiri didalam rumah. Park Ha berkata kalau ini ibunya, dan Chisan, Man Bo, Yong Sul langsung menyapa sedangkan Lee Gak hanya diam saja. Park Ha memandangnya dengan tajam, sehingga Lee Gak langsung menyapa ibu. Mereka berempat kemudian naik keatas.
Keempat pria itu mendengarkan pembicaraan mereka. Ibu telah membuatkan kencan buta untuknya. Ia harus berhenti menderita, menemukan pria yang baik, menikah dan punya anak. Keempat pria diatas langsung mengulangi kata-kata ibu. Ayah dari pria itu sudah melihat Park Ha beberapa kali dipasar dan ia memilihnya. Park Ha mencoba memberitahu ibu kalau ia tidak mau, tapi ibu menyuruhnya diam. Pria itu adalah seorang guru sekolah dasar. Ia sudah membuat janji, jadi besok Park Ha harus menemuinya.
Ibu kemudian melihat sekeliling rumah atap dan memujinya. Tapi Ia heran kenapa keempat orang itu ada disana. Park Ha memberi isyarat supaya mereka masuk kedalam, tapi Lee Gak memberi isyarat dengan mulutnya kalau rumah ini miliknya dan mereka tetap tidak pergi. Dari keempat orang itu, Yong Sul yang terlihat paling sedih. Chi San menyuruh Man Bo untuk melihat Yong Sul.
Chi San bertanya-tanya, apa pria itu akan menyukai Park Ha. Man Bo berkata pasti ada pria yang punya selera aneh. Mereka kemudian melihat Yong Sul yang duduk dengan cemberut. Man Bo mengajaknya keluar, tapi Yong Sul menolak. Ia berteriak apakah ada aturan kalau ia tidak boleh merasa sakit. Chi San tersenyum dan bercanda kalau hati Yong Sul yang merasa sakit, itu sakit karena cinta. Yong Sul berdiri dan bertanya dimana ia menyimpan pedangnya. Man Bo langsung menarik Chi San dan menyuruh Yong Sul untuk beristirahat.
Park Ha sedang berolahraga diluar saat Lee Gak mendekatinya. Park Ha bertanya apa ia tidak berolahraga. Lee Gak berkata kalau ini caranya berolahraga dengan berjalan hilir mudik. Ia kemudian balas bertanya apa yang Park Ha lakukan. (bengawanseoul.com)Park Ha berkata kalau ia sedang berolahraga supaya terlihat kurus karena besok ia akan kencan buta. Lee Gak mengeluarkan yogurtnya dan bertanya apa Park Ha berpikir kalau ia akan bertemu dengan orang yang baik. Park Ha menjawab kalau ibu memberitahunya kalau ia adalah pria yang baik. Lee Gak bertanya lagi, jika ia pergi kencan buta, apa itu artinya ia akan menikah. Park Ha menjawab, jika kencannya berhasil, mungkin mereka bisa menikah dalam satu bulan. Park Ha menambahkan kalau ia akan berdoa supaya pria yang baik akan muncul. Lee Gak meminum yogurtnya dan meremukkan botol plastik itu dengan penuh kemarahan.
Park Ha berdandan untuk kencan butanya, tapi ia hanya memakai jeans. Lee Gak menunggu ditangga kemudian turun ketika ia keluar. Lee Gak bertanya apa ia akan pergi ke pasar. Park Ha bertanya apa ia terlihat seperti akan pergi ke pasar. Lee Gak heran, bagaimana bisa ia pergi kencan dengan baju seperti itu. Park Ha berkata ketika ia melihat ke kaca ia terlihat cantik. Sebagai orang yang tinggal serumah dengannya, ia tidak akan tahan ketika melihat Park Ha dipermalukan dan direndahkan. Park Ha ingin tahu apa ada yang salah dengan bajunya. Lee Gak memandang ketiga pria yang lain dan mereka semua memberikan jempolnya ke bawah.
Lee Gak dan lainnya membawanya untuk membeli baju. Yong Sul yang bertepuk tangan paling keras ketika Park Ha keluar dengan memakai baju baru. Man Bo dan Chi San memberinya jempol, tapi Lee Gak tidak suka. Ketika Park Ha mengenakan baju yang lebih indah, Lee Gak tersenyum. Ia kemudian memberikan kartu kreditnya dan berkata pada pelayan toko kalau ia membeli semua baju yang dicoba Park Ha. Park Ha tidak setuju dan menyuruhnya untuk membungkus baju terakhir saja, Lee Gak, “Kau pikir kau akan berhasil hanya dengan satu kencan buta?” Ia kemudian menyuruh pelayan toko itu mengingat wajah Park Ha dan memastikan supaya ia tidak mengembalikan baju-baju itu.
Mereka kemudian membeli sepatu dan ketika Park Ha mencoba sepasang high heels, ia hampir terjatuh.
Ketika Lee Gak membawanya ke salon, Park Ha malah tertidur. Lee Gak kemudian membangunkannya dan menyuruhnya untuk tidak berteriak pada teman kencannya.
Park Ha bertemu dengan teman kencannya (Song Jae Hee). Pria itu bertanya apa nama panggilannya Park Ha dan menebaknya, “Permen mint (Park Ha).” Ia kemudian berkata kalau nama panggilannya Heo Yeom, karena sejak kecil, wajahnya begitu putih.
Ternyata Man Bo, Chi San dan Yong Sul melihat mereka dari meja yang lain. Mereka dikirim oleh Lee Gak untuk memata-matai mereka. (bengawanseoul.com)Yeom bertanya apa Park Ha suka nonton film. Park Ha membenarkan. Yeom memandang trio itu dan berkata kalau ia juga suka film. Park Ha merasa gelisah karena mereka bertiga ada disana.
Chi San mengsms Lee Gak dan memberitahunya kalau pria itu tinggi dan tampan. Beberapa saat kemudian ia melapor lagi kalau pria itu berkata kalau Park Ha cantik dan ia menyukainya, bahkan ia sudah meneteskan air liur. Lee Gak merasa marah dan memberi makan ikan untuk mengalihkan pikirannya.
Chi San melapor lagi kalau mereka akan menonton film. Lee Gak tidak tahan lagi dan langsung mengsms Park Ha menyuruhnya pulang untuk memberi makan ikan. Park Ha minta maaf pada Yeom karena tiba-tiba ada urusan penting yang harus dilakukannya. Ketika Park Ha pergi, Yeom memandang ketiga pria yang sedari tadi memata-matai mereka.
Lee Gak sedang berada didalam mobil, ia kemudian mengeluarkan tangannya untuk merasakan angin dan terlihat bahagia. Ia terlihat seperti sedang menyetir mobil.
Park Ha sedang menunggu ketika Lee Gak datang dengan mobil putih yang sedang diderek kesana. Lee Gak melambaikan tangannya. Ia ingin Park Ha mengajarinya menyetir mobil. Ia adalah orang yang mudah belajar, jadi Park Ha pasti mudah mengajarinya.
Lee Gak mencengkeram setir dengan gelisah dan Park Ha menghidupkan mobil. Park Ha mulai mengajarinya dan Lee Gak menyetir dengan begitu lambat yang diekspresikan dengan gambar ulat . Park Ha menjadi tidak sabar dan menyuruhnya lebih cepat. Ketika Park Ha menyuruhnya untuk menyalakan lampu sein, lee Gak malah menyalakan wiper, Lee Gak beralasan kalau ia tidak bisa melihat dengan jelas, makanya ia menyalakan wiper. Park Ha kemudian mengajarinya memarkir mobil, tapi mobilnya malah berhenti. Lee Gak bingung dan Park Ha menjadi tidak sabar dan memarahinya. Lee Gak balas berteriak, “Memangnya kau bisa menyetir sejak lahir?” Park Ha menjawab kalau ia tidak bisa menyetir dalam keadaan marah. Lee Gak kemudian mencoba memarkir mobil lagi, ternyata kejadiannya sama saja. Park Ha tambah marah dan menyuruh Lee Gak keluar, dan memarkir mobil dengan mudah.
Lee Gak berkata jika ia hidup di Joseon, maka ia tidak akan langsung bisa menunggang kuda. Park Ha berkata kalau itu mudah, ia tinggal naik dan kudanya akan tahu kemana ia akan pergi. Ia akan berteriak “yeeee”, kudanya akan berjalan dan berkata “whoah” kudanya pun berhenti.
Akhirnya, Lee Gak mengajaknya naik kuda. Ketika Park Ha ada diatas kuda, ia jadi ketakutan. Lee Gak menyindirnya, bukankah tadi ia bilang kalau menunggang kuda itu mudah. Ia juga menyuruhnya untuk tidak gemetar karena kuda itu tidak akan menyukainya. Lee Gak duduk dibelakangnya, kemudian kuda itu mulai berjalan.
Saat mereka berkuda, Lee Gak bertanya tentang Yeom. Park Ha berkata kalau ia adalah orang yang baik dan tidak suka menyuruh-nyuruhnya. Lee Gak bertanya orang macam apa yang disukainya, Park Ha menjawab orang yang menyenangkan. (bengawanseoul.com)Lee Gak bertanya lagi, ia suka pria yang tinggi atau pendek, Park Ha menjawab kalau ia suka pria yang tinggi. Lee Gak, “Kau suka yang berambut panjang atau pendek?” Park Ha menjawab kalau rambut pendek lebih baik daripada panjang. Ketika Lee Gak bertanya lagi, Park Ha tidak mau menjawab, karena kesal, Lee Gak membuat kuda itu berderap agar Park Ha ketakutan.
Tae Mu sedang menunggu di tempat konser, Sena datang terlambat. Tae Mu bertanya kenapa ia tidak datang saat konser dimulai. Sena bertanya bagaimana ia berpikir kalau ia akan datang dan menyuruhnya pulang. Tae Mu tidak mau, ia sudah mempertaruhkan semuanya, bagaimana ia bisa pulang.
Mereka pun makan malam, ponsel Tae Mu berbunyi, tapi ia tidak mengangkatnya. Ia memberitahu Sena kalau ini pertama kalinya ia melawan ayahnya dan mungkin ayahnya akan membuangnya. Ia sudah mempertaruhkan segalanya demi Sena. Sena bertanya, bagaimana jika setelah itu ia mengkhianatinya. Tae Mu menjawab kalau ia akan kehilangan segalanya, “Aku akan membuatmu tidak bisa melarikan diri.”
Nenek memanggil Park Ha dan bertanya kemana mereka pergi ketika pesta pindah rumah kemarin. Park Ha memberitahu nenek kalau mereka mengobrol diluar dan kemudian minta maaf karena membuat mereka menunggu. Nenek sebenarnya tidak suka Tae Yong tinggal diluar, tapi ini ia lakukan supaya Tae Yong bisa mengingat kembali semuanya. Ia kemudian bertanya apa park Ha menyukai Tae Yong. Park Ha menjawab kalau ia tidak menyukainya. Nenek terlihat lega.
Lee Gak meminta Sena untuk mengajarinya squash. Sena mau mengajarinya tapi hari ini tidak bisa, ia berjanji akan mengajarinya besok.
Nenek bertanya apa Tae Yong tiba-tiba datang ke tempatnya dan ia tidak tanu apapun, Nenek menyuruhnya berhati-hati tentang tinggah lakunya dan memerintahkan untuk tidak berkencan dengan Tae Yong.
Man Bo Dan Lee Gak sedang berada di sebuah kafe. Man Bo memperlihatkan video bagaimana bermain squash. Lee Gak pun menontonnya. Sebuah alat bergetar dan Man Bo berkata kalau ia harus mengambil kopi. Lee Gak memintanya untuk menonton lagi karena itu lebih penting. Man Bo tidak bisa karena alat itu akan terus berbunyi. Lee Gak menyuruhnya untuk mematikannya, tapi Man Bo berkata kalau alat itu tidak bisa dimatikan kecuali diberikan pada yang punya. Lee Gak merasa terkesan dan ingin membelinya.
Lee Gak memberikan alat itu pada Park Ha. Alat itu terus berbunyi walaupun Park Ha menyembunyikannya di berbagai tempat. Akhirnya Park Ha tidak sabar dan menghambur masuk ke dqalam kantor Lee Gak. Dengan marah ia mengembalikannya. Lee Gak sangat senang karena alat itu bekerja. Park Ha memperingatkannya, jika ia melakukannya sekali lagi, maka ia akan memukul kepalanya hingga bisa bergetar, ia pun segera keluar. Lee Gak mengejarnya dan menyuruhnya membawa alat tsb. Ketika Park Ha tidak mendengarkannya, ia menyumpah kalau ia akan mengusir Park Ha.
Nenek meminta Sena untuk membawakan buku sketsa Tae Yong. Ia ingin Sena melihat bersama Tae Yong dan membicarakannya, siapa tahu ia akan ingat masa lalunya..
Sena pergi ke rumah atap sedangkan Lee Gak sedang berlatih squash.
Sena melihat sketsa Tae Yong dan melihat ada inisial E.O. persis seperti sketsa kupu-kupu Park Ha. Ia pun segera pergi ke kamar Park Ha untuk membuktikannya, ternyata benar, inisialnya sama.
Park Ha pulang ke rumah dan melihat Sena ada dikamarnya. Ia heran kenapa Sena ada disana dan menyuruhnya pergi, karena berbicara dengannya sangat melelahkan. Sena bertanya apa ia takut ketahuan. Kapan ia mulai mengenal Tae Yong. Apakah dari awal ia sudah mengenalnya dan berpura-pura jadi orang baik yang menolong orang yang amnesia agar mendapatkan kompensasi? Park Ha menyuruh Sena pergi dari kamarnya.
Sena melemparkan buku sketsa Tae Yong dan menyuruhnya melihat kalau dalam sketsa itu ada inisial yang sama dengan inisial di sketsa miliknya. Park Ha melihatnya dan terkejut. Sena tersenyum, dan berkata apa Park Ha marah karena ketahuan. Kenapa ia punya sketsa yang punya inisial sama dengan sketsa Tae Yong?
Park Ha bertemu dengan nenek. Nenek kemudian memeriksa sketsa Tae Yong dan sketsa yang dimiliki Park Ha. Nenek bertanya kapan ia mendapatkannya dan Park Ha menjawab dua tahun yang lalu di Amerika. Nenek menuduhnya sudah mengenal Tae Yong sejak awal. Park Ha berusaha menjelaskan kalau ia tidak tahu. Nenek menjadi marah, “Kau berkata kalau kau tidak mengenalnya saat menyelamatkannya. Kau membuat keluarganya menderita selama 2 tahun dan membuat Tae Yong menderita karena ia tidak tahu jalan pulang.” Park Ha berkeras kalau ia tidak tahu. Nenek menamparnya dan berkata, “Gadis yang mengerikan.” Sena pun menyeringai.
Sekian megenai Sinopsis Rooftop Prince Episode 8 dan semua Sinopsis Rooftop Prince Episode 8 di buat oleh bengawanseoul.com dan Sinopsis Drama Korea Terbaru, baca juga Sinopsis Rooftop Prince Episode 9.
0 komentar:
Posting Komentar